SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA

Gambar
Perkembangan Keperawatan Sebelum Kemerdekaan 1. Zaman penjajahan belanda Pada masa ini perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken oppaser sebagai penjaga rumah sakit. usaha pemerintahan Belanda dibidang kesehatan adalah: 1. Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada tahun 1799 2 .Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital 3. Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herds dients) 4. Membentu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherds dienst) 2. Zaman penjajahan Inggris(1812-1816) Gubernur jendral Rafles sangat memperhatikan rakyat semboyan :Kesehatan adalah milik manusia. Usaha-usahanya dibidang kesehatan : 1. Pencacaran secara umum 2.Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa 3.Memperhatikan kesehatan pada para tawanan 3. Zaman penjajahan Jepang (1942 – 1945) Menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran yang juga merupakan zaman kegelapan dunia keperawatan di I...

MAKALAH KOMPUTERISASI DALAM BIDANG KEPERAWATAN





KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi  tentang KOMPUTERISASI DALAM BIDANG KEPERAWATAN.
            Adapun makalah mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi tentang KOMPUTERISASI DALAM BIDANG KEPERAWATAN ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.





Tangerang, 31 Oktober 2017












          


BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Komputer merupakan alat modern yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.Mulai dari mengerjakan pekerjaan kantor, multimedia, hiburan, bahkan rumah sakit. Dewasa ini perkembangan komputer semakin berkembang dan masih akan terus berkembang tanpa batas.
 Kita sebagai calon perawat masa depan mau tidak mau harus mengikuti perkembangan kemajuan teknologi khususnya bidang komputerisasi agar hal tersebut dapat mempermudah dalam pekerjaan, dan tidak dapat dipungkiri perkembangan komputerisasi dalam keperawatan membawa efek positif dan efek negative.
Atas dasar itu saya mencoba membahasnya dalam bentuk makalah dengan harapan dapat berguna bagi teman-temen calon perawat masa depan khususnya bagi saya. Makalah ini saya susun sangat simple agar para pembaca mudah mencernanya dan tidak bosan membacanya, Saya selaku penulis mohon maaf jika ada pembahasan yang kurang tepat dan menyimpang, karena saya masih dalam proses belajar. Selamat membaca.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Sejarah Perkembangan Komputer dalam Keperawatan?
2.      Bagaimana Aplikasi Komputer dalam Keperawatan?
3.      Bagaimana Bentuk Aplikasi Komputer dalam Keperawatan?
4.      Apakah Keuntungan Penggunaan Komputer Dalam Dunia Keperawatan?
5.      Apakah Kekurangan Penggunaan Komputer Dalam Dunia Keperawatan?





1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui sejarah Perkembangan Komputer dalam Keperawatan?
2.      Untuk mengetahui aplikasi Komputer dalam Keperawatan?
3.      Untuk mengetahui bentuk Aplikasi Komputer dalam Keperawatan?
4.      Untuk mengetahui Keuntungan  Penggunaan  Komputer  dalam  Dunia Keperawatan?
5.      Untuk mengetahui Kekurangan  Penggunaan  Komputer  dalam  Dunia Keperawatan?











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Komputer dalam Keperawatan
Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi perawatan kesehatan karena banyaknya bagian/departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien. Pelayanan dan manajer keperawatan harus memasukkan banyak data/informasi mengenai pasien mulai dari saat masuk hingga pasien pulang.
Saat ini komputer secara absolut penting untuk mengatur:
1.       Makin kompleksnya masalah keuangan
2.       Melaporkan permintaan beberapa bagian/departemen
3.       Kebutuhan komunikasi dari tim perawatan kesehatan yang berbeda
4.       Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien
Komputer mempengaruhi praktek, administrasi, pendidikan serta penelitian, dan dampaknya akan terus meluas. Abad informasi bagi masyarakat yang besar merupakan sejarah baru dalam perubahan teknologi, dan akan terus berkembang mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan selama beberapa dekade.
A.      Perspektif Sejarah
Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah sakit lambat dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah sakit menggunakan jasa komputer, setidaknya untuk manajemen keuangan. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an mencakup:
1.       Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien.
2.       Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf.




Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit (SIR) diterapkan, dan perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen. Pada akhir tahun 1980-an memunculkan mikro-komputer yang berkekuatan besar sekali dan perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan seperti sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK)
B.      Sistem Informasi Rumah Sakit (SIR)
Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat luas, desain sistem komputer yang komplek untuk menolong komunikasi dan mengatur informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit. Sebuah SIR akan diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor, perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji. Jumlah aplikasi-aplikasi lain dapat dimasukkan bagi beberapa bagian/departemen dan untuk beberapa tujuan yang praktikal.Manajer-manajer perawat perlu mengenal komputer, yang mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer. Pada masa depan dapat diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat akan dipengaruhi oleh komputer, dan beberapa posisi baru akan dikembangkan bagi perawat-perawat di bidang komputer.
C.     Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK)
Sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK) merupakan paket perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan keperawatan. Paket perangkat lunak ini mempunyai program-program atau modul-modul yang dapat membentuk berbagai fungsi manajemen keperawatan. Kebanyakan SIMK mempunyai modul-modul untuk :
  Mengklasifikasikan pasien
  Pambentukan saraf
  Penjadwalan
  Catatan personal
  Laporan bertahap
  Pengembangan anggaran
  Alokasi sumber dan pengendalian biaya
  Analisa kelompok diagnosa yang berhubungan
  Pengendalian mutu
  Catatan pengembangan staf
  Model dan simulasi untuk pengembilan keputusan
  Rencana strategi
  Rencana permintaan jangka pendek dan rencana kerja
  Evolusi program
Modul SIMK untuk klasifikasi pasien, pengaturan staf, catatan personal, dan laporan bertahap sering berhubungan. Pasien diklasifikasikan menurut kriterianya. Informasi klasifikasi pasien dihitung berdasarkan formula beban kerja. Juga susunan pegawai yang dibutuhkan dan susunan pegawai yang sebenarnya dapat dibuat. SIMK dan komputer dapat membuat perawatan pasien lebih efektif dan ekonomis. Perawat-perawat klinis menggunakannya untuk mengatur perawatan pasien, termasuk di dalamnya sejarah pasien, rencana perawatan, pemantauan psikologis dan tidak langsung, catatan kemajuan perawatan dan peta kemajuan. Hal ini dapat dilakukan di semua kantor/ruang perawat.
Perawat-perawat klinis dapat menggunakan SIMK untuk mengganti sistem manual pada pencatatan data. Hal ini dapat mengurangi biaya sekaligus memungkinkan peningkatan kualitas dari perawatan. Dengan sistem informasi usia, manajer perawat dapat merencanakan karier untuk mereka sendiri dan perawat klinis mereka. Karier baru di SIMK mungkin satu jawaban untuk perawat.
Perkembangan teknologi computer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.





Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. Artikel ini secara khusus akan membahas perkembangan teknologi informasi untuk mendukung manajemen rekam medis secara lebih efektif dan efisien. Tulisan ini akan dimulai dengan berbagai contoh aplikasi teknologi informasi, faktor yang mempengaruhi keberhasilan serta refleksi bagi komunitas rekam medis.














2.2 Aplikasi Komputer dalam Keperawatan

Pelayanan dan manajer keperawatan harus memasukkan banyak data/informasi mengenai pasien mulai dari saat masuk hingga pasien pulang. Komputer mempengaruhi praktek, administrasi, pendidikan serta penelitian, dan dampaknya akan terus meluas. Abad informasi bagi masyarakat yang besar merupakan sejarah baru dalam perubahan teknologi, dan akan terus berkembang mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan selama beberapa dekade.
Sebuah Sistem Informasi Rumah Sakit diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi, kantor, perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji. Dikebanyakan Rumah Skait aplikasi komputer untuk perawat lebih banyak digunakan untuk berbagai keperluan seperti, pengurusan administrasi, izin pulang, laboratorium, pengobatan, dan sebagainya. Perawat dituntut untuk membangun jaringan sesama profesi dan kolega, baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional, dimana dapat menggunakan aplikasi komputer yang berbasis online/internet. Untuk itulah perawat harus memiliki skil dalam mengoperasikan komputer.
Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. (Sutedjo, 2002). Menurut Eko (2000), sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponn-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Menurut Azwar (1996), pada pelaksanaan pelayanan nonmedis diwakili oleh kalangan administrasi (administrator). Tugas utamanya adalah mengelola kegiatan aspek nonmedis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Perwalian (penentu kebijakan rumah sakit).


Perangkat aplikasi adalah program praktis yang digunakan untuk membantu pelaksanaan tugas yang spesifik seperti menulis, membuat lembar kerja, membuat presentasi, mengelola database dan lain sebagainya.
Rekam medis berbasis komputer adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit
Tujuan pengembangan sistem informasi ini tak lain adalah untuk :
1.    Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan suatu nilaitambah bagi manajemen
2.    Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit
3.    Memberikan dasar pengawasan bagi manajemen yang kuat dalam bentuk suatu struktur pengendalian intern didalam sistem yang dikembangkan.

2.3 Bentuk Aplikasi Komputer dalam Keperawatan
·         Elektronic chart
Sistem ini dikembangkan di departemen radiologi. Hasil penelitian aplikasi ini didapatkan bahwa ada beban kerja perawat dengan sistem ini menjadi 28,2% lebih rendah dari menggunakan kertas. Beban kerja perawat secara keseluruhan terjadi penurunan secara bermakna yaitu sebesar 20,6%, beban kerja staf administrasi meningkat 28,4% (Youngyih Han, Seung Jae Huh, Sang Gyu Ju, Yong Chan Ahn, Do Hoo san Lim, Jung Eun Lee and Won Park, 2005, dalam http://jjco.oxfordjournals.org/terms.shtml.).
·         Computerized whiteboard
Aplikasi ini dibutuhkan di bagian perawatan gawat darurat dan hal ini sangat penting. Hal ini karena dalam perawatan gawat darurat dibutuhkan analisis tinggi dan cepat sehingga dapat dengan cepat mangambil keputusan atas keadaan klien. Keputusan yang cepat dan tepat akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan pada khususnya. Computerized whiteboard  yaitu sistem informasi keperawatan berbasis computer yang dimodifikasi dengan menambahkan layar lebar di Whiteboard. Tayangan yang lebar di Whiteboard akan memudahkan setiap tenaga kesehatan dan pasien untuk melihat informasi yang diperlukan, termasuk perkembangan kondisi kesehatan klien. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan kualitas asuhan pasien dan terjadi efesiensi waktu dan tenaga.
·         Computer-Based Patient Record (CPR) systems
Yaitu melakukan pencatatan terhadap kondisi dan perkembangan penyakit pasien dengan menggunakan komputer. Dalam sisitem ini dilengkapi sistem pemantauan klien secara progresif. Sistem ini dikembangkan oleh Jose A. Borges, Merbil Gonzalez, Jose Navarro, and Nestor J. Rodriguez pada tahun 1997 (http://www.computer.org/portal/pages). Dalam penelitian mereka tentang aplikasi sistem tersebut, ditemukan bahwa terjadi penurunan biaya administrasi.
·         Personal digital assistance (PDA)
Komputerisasi dokumentasi keperawatannya dengan mengembangkan sistem link lokal. Sistem ini dikembangkan dengan memadukan teknologi link lokal seperti wifi, wlan. Sistem ini dikembangkan oleh Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki pada tahun 2003 di Kyoto, Jepang. Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan keperawatan. Termasuk didalamnya asuhan dalam keadaan emergensi, atau dalam keadaan non emergensi.
Sistem ini diberi nama Wearable Auto-Event-Recording of Medical Nursing. Jadi sistem ini dapat digunakan dalam segala kondisi asuhan keperawatan. Setiap perawat dilengkapi dengan PDA yang didesain khusus sehingga peka terhadap kesalahan input dan eror data. Hasil penelitian dari aplikasi sistem ini menunjukan bahwa ada peningkatan kualitas dokumen dan menghindari dari keterlambatan tindakan keperawatan dalam keadaan darurat (Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki, 2003, dalam http://google.books.co.id).
·         Radio frekuensi identification (RFID)
Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan keperawatan, menyimpan daftar obat, menyimpan data pasien, yang paqqling menarik adalah fungsinya sebagai alat pelacak. RFID dapat melacak keberadaan pasien (yang berbeutuk seperti gelang yang di pasangkan ketangan pasien), melacak keberadaan alat kesehatan (biasanya pada alat mahal dan bersifat darurat).

Beberapa bentuk Sistem Informasi Rumah Sakit
1.    web based electronic health record
Model web based electronic health record yang memungkinkan pasien menyimpan data sementara kesehatan mereka di Internet. Data tersebut kemudian dapat diakses oleh dokter atau rumah sakit setelah diotorisasi oleh pasien. Teknologi ini merupakan salah satu model aplikasi telemedicine yang tidak berjalan secara real time.
2.    Smart card
Pendekatan yang dilakukan menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas yang memungkinkan penyimpanan data sementara). Smart card sudah digunakan di beberapa negara Eropa maupun AS sehingga memudahkan pasien, dokter maupun pihak asuransi kesehatan. Dalam smart card tersebut, selain data demografis, beberapa data diagnosisi terakhir juga akan tercatat
3.    Bar code
Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode batang). Kode batang ini sudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai penanda unik merek datang tertentu à mempermudah supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk menggunakan barcode sebagai penanda obat.Penggunaan bar code juga akan bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakit dalam mempercepat proses inventori. penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.
4.    RFID (radio frequency identifier)
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (radio frequency identifier) yang memungkinkan pengidentifikasikan identitas melalui radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.
5.    Teknologi nirkabel
Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai komputer dari satu terminal di nursing station. Saat itu, media yang digunakan masih berupa kabel koaxial. Saat ini, jaringan nir kabel menjadi primadona karena pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh kabel. Melalui jaringan nir kabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.
6.    Komputer genggam (Personal Digital Assistant)
Penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin lumrah di kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di bawah 35 tahun menggunakan PDA. PDA dapat digunakan untuk menyimpan berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan klinis tertentu. Beberapa situs di Internet memberikan contoh aplikasi klinis yang dapta digunakan di PDA seperti epocrates.
Bahkan sebuah PDA dengan pemindai bar code/gelang data, saat ini sudah tersedia. PDA semacam ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk memindai gelang bar code/gelang data pasien guna mengakses rekam medis mereka, seperti obat yang tengah dikonsumsi, riwayat medis, dan lain-lain. Selain itu, informasi medis tersebut dapat pula diakses secara virtual di mana pun kapan pun, dengan bandwidth ponsel yang diperluas atau jaringan institusional internet nirkabel kecepatan tinggi yang ada di rumah sakit.Di samping itu data pasien atau gambar kondisi/penyakit pasien dapat didokumentasikan, untuk tujuan pengajaran atau riset, demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.





2.4 Keuntungan  Penggunaan  Komputer  dalam  Dunia Keperawatan
1.  Pendidikan keperawatan
Pembelajaran menggunakan sistem komputer memiliki banyak kelebihan dan manfaat yang bisa diambil oleh perawat secara pribadi maupun oleh rumah sakit. Sehubungan dengan perannya sebagai alat instruksional untuk keterampilan klinis, CAL (computer assisted learning), memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih di tempat yang nyaman dan dapat melihat ulang demonstrasi sesering mungkin sesuai dengan yang diinginkan (Bauer & Huynh, 2001).
·      Multimedia teknologi dalam bentuk video klip, foto dan grafik interaktif dapat membantu dalam menyampaikan langkah-langkah prosedur dengan cara yang konsisten dan mudah terlihat dan fitur ini membuat CAL cocok untuk berbagai prosedur keterampilan keperawatan.
·      Program interaktif dengan sistem komputer dapat lebih dinikmati dan menimbulkan kepuasan belajar bagi peserta didik, hal ini dikarenakan peserta didik bebas memilih waktu, tempat dan pengetahuan yang diperlukan yang semuanya ada di materi pembelajaran. Sesuai dengan yang dikemukakan  Suroso ( dalam DeAmicis, 1997; Harrington & Walker, 2003; Rouse, 1999), bahwa orang dewasa menyukai pembelajaran yang fleksibel.
·      CAL dapat menghemat waktu, karena dengan metode ini peserta didik cukup masuk dalam aplikasi sistem, selanjutnya dapat langsung memilih materi yang diperlukan.
·      Sumber CAL dapat dengan mudah diperbaharui  sehingga selalu bersifat up to date
·      CAL sangat efisien dan dapat digunakan secara mandiri tidak tergantung pada sumber daya manusia untuk memberikan pendidikan





2.  Praktek keperawatan
·      Memudahkan perawat merencanakan asuhan keperawatan, dapat mengevaluasi dan memperbarui informasi setiap saat, memanggil data yang sesuai dengan diagnosis keperawatan tertentu, serta mengurangi penggunaan berbagai  flowsheet.
·      Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan.
·      Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip.
·      Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan
·      Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat.
·      Meningkatkan produktivitas kerja.
·      Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
·      Menghimpun berbagai data klinis pasien tentang hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis.
·      Catatan yang siap sedia. Rekam medis pasien telah siap sedia untuk digunakan dan waktu untuk mengambilnya sedikit.
·      Megurangi dokumentasi yang berlebihan
·      Mencetak instruksi pemulangan
·      Ketersediaan data
·      Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat.
·      Mempermudah penetapan biaya.
·      Catatan terorganisasi dan dokumentasi sesuai dengan standar keperawatan.




Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
1.    Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui.
2.    Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
3.    Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien dalam satu lokasi.

2.5 Kekurangan  Penggunaan  Komputer  Dalam  Dunia Keperawatan
1.      Pendidikan keperawatan
Kekurangan penggunaan computer dalam pendidikan keperawatan ,antara lain adalah;
·      Teknologi sendiri bisa menjadi penghalang untuk belajar (Kenny, 2002).
·      Biaya dan sarana awal yang dibutuhkan untuk membangun sistem yang terkadang dirasa berat oleh managemen pendidikan.
2.      Praktek keperawatan
·      Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut, karena informasi yang didapat mudah untuk diakses.
·      Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu dengan yang lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu dapat dilakukan secara online (misaltele-health), tanpa harus tatap muka
·      Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
·      Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya)
·      Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan, diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan dan keterampilan perawat menggunakan komputer (Ammenthwerth, at all, 2003).


Kendala umum:
·      Peningkatan biaya untuk startup, memelihara, melatih, dan upgrade
·      Komputer dibutuhkan-takut komputer
·      Kerahasiaan, privasi dan keamanan sulit untuk menjamin
·      Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan data/informasi.
·      Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi





BAB III


3.1 Kesimpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.











DAFTAR PUSTAKA

Jones & Bartlett. (2005) Introduction to Computers for Healthcare Professionals dalam http://books.google.co.id. Diakses tanggal 30 Desember 2010
Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki. (2003). Wearable Auto-Event-Recording of Medical Nursing dalam http://google.books.co.id
(Gurley L, Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record, diakses dari http://www.aameda.org/member ). diakses tanggal 30 desember 2010
Latif, Bahtiar. 2009. Manajemen Sistim Informasi RS. http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/14-manajemen-keperawatan/10-msirs.html. diakses tanggal 3 Januari 2011.
https://haqee44.wordpress.com/2011/10/21/makalah-sistem-teknologi-informasi-kesehatan-dan-keperawatan/








Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEPTUAL TEORI KEPERAWATAN MENURUT PARA AHLI

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA